Untuk
mencapai keberhasilan dalam mencapai perbaikan komunikasi yang efektif dalam
bisnis ditentukan oleh beberapa hal seperti berikut ini:
- Persepsi. Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
- Ketepatan. Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan dapat tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
- Kredibilitas. Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audience adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Dan juga sebaliknya komunikator juga harus memiliki keyakinan akan maksud yang ingin di sampaikan.
- Pengendalian. Dalam komunikasi, audience akan memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan. Dan dari reaksi ini akan terlihat berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audience saat melakukan komunikasi
- Kecocokan. Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan yang baik dan menyenangkan serta memberikan kesan yang baik dengan para audience-nya.
Untukj memahami dalam menentukan
ukuran keberhasilan komunikasi bisnis, diperlukan pemahaman dahulu tentang
pentingnya komunikasi dalam bisnis di ruang lingkup organisasi. Dimana menurut
pengertiannya organisasi adalah suatu unit social yang dikoordinasikan dengan
sengaja, terdiri dari dua orang atau lebih yang didirikan untuk jangka waktu
yang lama dan memiliki karateristik dan ciri-ciri seperti adanya pembagian
tugas dan tanggung jawab, adanya pusat kekuasaan, adanya substitusi sumberdaya
manusia, adanya ketergantungan, adanya koordinasi antar komponen, dan adanya
interaksi yang berulang-ulang.
Dalam menyampaikan informasinya baik
di dalam perusahaan maupun ke luar perusahaan, suatu organisasi memiliki
jaringan komunikasi yang dapat mempengaruhi keefektifan organisasi, mengikuti
pola komunikasi, yaitu:
a. Saluran Formal
Saluran formal merupakan aliran
informasi yang mengikuti rantai komando dalam struktur organisasi
b. Saluran Informal
Saluran informal akan mengalirkan informasi tidak mengikuti struktur
organisasi yang ada, dan biasanya terjadi karena adanya hubungan antara
individu.
Sedangkan menurut fungsinya, komunikasi dalam organisasi dilakukan melalui komunikasi internal mengikuti aliran kebawah, aliran ke atas, dan aliran mendatar atau samping. Dan komunikasi eksternal, dimana komunikasi yang terjadi antar pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Sedangkan dalam hubungannya, komunikasi internal dan komunikasi eksternal memilki arti untuk memberitahu, untuk membujuk, dan untuk meningkatkan citra dan hubungan baik.
Sedangkan menurut fungsinya, komunikasi dalam organisasi dilakukan melalui komunikasi internal mengikuti aliran kebawah, aliran ke atas, dan aliran mendatar atau samping. Dan komunikasi eksternal, dimana komunikasi yang terjadi antar pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Sedangkan dalam hubungannya, komunikasi internal dan komunikasi eksternal memilki arti untuk memberitahu, untuk membujuk, dan untuk meningkatkan citra dan hubungan baik.
Komunikasi
dalam bisnis
Komunikasi bisnis dalam prakteknya memiliki ruang lingkup
yang lebih kompleks dibandingkan komunikasi individu. Di dalam suatu
perusahaan, orang-orang yang terlibat di dalamnya akan melakukan komunikasi
yang dinamakan komunikasi internal. Sedangkan bila perusahaan ingin melakukan
komunikasi dengan pihak luar perusahaan, maka dinamakan komunikasi eksternal.
Komunikasi bisnis umumnya bersifat resmi, karena dalam
prakteknya berkomunikasi dalam bisnis membutuhkan alat-alat dalam
berkomunikasi, seperti pesan bisnis, komputer, internet, memo, laporan dan
sebagainya. Namun selain komunikasi secara verbal dibutuhkan juga komunikasi
secara nonverbal seperti berbicara dengan klien, mendengarkan presentasi dalam ruang
rapat, memperhatikan penampilan dalam berpidato, intonasi suara dan gerakan
tubuh lawan bicara, yang digunakan untuk melakukan komunikasi secara efektif
dalam bisnis.
Komunikasi
antarpesona dalam lingkungan bisnis
Komunikasi
antarpesona adalah komunikasi yang terjadi terutama di antara dua orang atau
lebih (kuantitatif) yang bersifat alamiah dan dapat menghasilkan suatu hubungan
produktif secara terus menerus (kualitatif). Komunikasi antarpesona akan
efektif jika berdasarkan teori yang logis meliputi keahlian yang diterapkan
pada lingkungan bisnis. Intinya seorang komunikan harus memiliki kemampuan
atau konsep diri yang positif untuk berhubungan dan bekerja sama dengan baik
dengan orang lain.
Menurut
teori McGregor (1960), gaya manajemen antar pesona dapat dibagi menjadi dua
prilaku, yaitu prilaku manajemen teori X dan prilaku manajemen teori
Y. Dimana menurut Mcgregor bahwa para pekerja yang digolongkan dalam
manajer teori X yakin bahwa para pekerja lebih menginginkan jaminan
daripada hal lainnya dan para pegawai sangat termotivasi dengan tingkat
keamanan dan psiklogi seperti uang. Dan gaya manajemen teori Y
mencerminkan sekumpulan kepercayaan yang kontras mengenai sifat manusia, dimana
teori Y menyajikan pandangan yang paling positif mengenai hubungan
manusia dalam manajemen organisasi yang efektif seperti penghargaan diri dan
perwujudan diri terpenuhi.
http://mirnaupitmmunpad30pagi.blogspot.com/2007/08/ukuran-keberhasilan-dalam-komunikasi.html
No comments:
Post a Comment