Thursday, June 5, 2014

Pentingnya Komunikasi dalam Bisnis Antara Indonesia dan Maroko



Komunikasi bukanlah hal yang bisa dianggap mudah diera globalisasi sekarang ini. Komunikasi memegang peranan penting dalam menjalin sebuah hubungan kerjasama. Komunikasi yang baik adalah dimana suatu pesan dapat diterima oleh pihak lain dan adanya persamaan persepsi dari apa yang telah dikomunikasikan. Dalam hal ini pentingnya komunikasi dalam bisnis antara Indonesia dan Maroko. Indonesia dan Maroko sudah lama menjalin hubungan bilateral, seiring perkembangan zaman hubungan terus terjalin meskipun ada beberapa kendala baik dari pihak luar maupun dalam hubungan itu sendiri.

"Perdagangan Indonesia ke Maroko kecil sekali, hanya kurang US$ 90 juta, ini dipandang masih perlu digalakkan," kata Juru Bicara Presiden Dino Pati Jalal di Istana Negara, Kompas Senin (02/03). Dalam usia hubungan yang bukan muda lagi yakni lima puluhan tahun, Indonesia dan Maroko sepakat untuk meningkatkan hubungan antar negara. Tentunya komunikasi yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis seperti ini. Komunikasi dua arah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja kerjasama yang sudah terbentuk sejak lama.
Maroko termasuk negara beruntung karena tidak banyak terkena imbas krisis ekonomi global. Hal ini yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara berkembang untuk memajukan perdagangan internasional khususnya dengan Maroko. Selama ini eksploitasi sumber daya alam di Indonesia sebagian besar diakomodir oleh pihak luar seperti Amerika dan Negara bagian di Eropa. Mereka hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memperhatikan aspek lingkugan dan kelangsungan hidup dimasa depan. Indonesia yang memang masi kekurangan modal dan sumber daya manusia hanya bisa terpaku oleh keserakahan mereka saja.
Indonesia seharusnya bisa meningkatkan hubungan perdagangan dengan Maroko, apalagi Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam. Kerjasama yang terjalin dapat mengisi kebingungan bangsa ini untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar, khususnya dibidang perdagangan. Bisnis bisa terjalin dengan rapid an saling menuntungkan karena adanya factor kekerabatan yang erat dan hal ini juga sangat berpengaruh terhadap kerjasama yang dilakukan. Komunikasi dapat dikatakan sebagai faktor utama karena komunikasi dapat menyatukan visi dan misi dari kedua negara. Tentu saja hal ini tidak mudah, akan tetapi dengan memanfaatkan hubungan yang tidak sebentar ini bangsa kita dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk bisnis antar negara. Dalam praktiknya komunikasi dalam berbisnis memang terkadang memiliki banyak kelicikan dan kecurangan, hal inilah yang dapat menghambat proses bisnis itu berlangsung dengan baik. Perlu adanya komunikasi bisnis yang terbuka antara kedua negara dapat sepenuhnya memberikan efek yang baik untuk bisnis yang baik pula. Komunikasi dalam bisnis memang sangat kompleks, tidak sembarangan dan tidak boleh gegabah dalam menentukan pilihan kepada dan apa yang akan di perdagangkan.
Keterbukaan sebagai salah satu kunci terjalnnya komunikasi yang efektif. Dengan keterbukaan segala bentuk kesalahpahaman dpat diminimalisir. Adanya keterbukaan juga dapat memberikan kepercayaan diantara kedua negara, kepercayan inilah yang biasanya sering dilanggar didalam proses bisnis berlangsung. Akibatnya hubungan kedua negara retak dan kelangsungan bisnis dijamin lambat lau akan menurun.
Pemerintah saat ini memang banyak melakukan kerjasama bisnis dengan negara lain. Hal ini dilakukan tentu saja demi kebutuhan maupun mencari keuntungan lain yang belum tentu dapat dirasakan oleh bangsa itu sendiri. Indonesia-Maroko seharusnya bisa menjadi panutan untuk negara lain sebagai negara yang dapat menjalankan roda perekonomian yang baik melalui bisnis yang dilakukan. Bisa saja hal ini dapat dicontoh oleh negara lain dan akhirnya kedua negara ini dapat semakin percaya diri dalam berbisnis antar negara.
Dalam komunikasi bisnis dapat dipelajari berbagai hal, mulai dari perancangan bisnis, struktur bisnis, pola pengembangan bisnis, dan tahapan dalam berbisnis. Komunikasi sangat berperan penting untuk kelangsungan semua proses diatas, untuk itu Indonesia harus bias pro aktif dalam pengembangan bisnisnya dengan Maroko. Di era globalisasi seperti sekarang ini kita harus bisa jemput bola dan bisa menyodorkan sejumlah rancangan kerjasama dibidang perdagangan dengan Maroko. Komunikasi yang memang sudah terjalin sejak lama dapat dijadikan landasan untuk melakukan manuver yang efektif untuk melakukan kerjasama yang baik pula.
Kerjasama yang dilakukan dapat berbentuk barang maupun jasa. Dalam bisnis keduanya sama sama memiliki kekuatan tersendiri. Dengan kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia bias menawarkan kejasama investasi dibidang kepariwisataan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sekali potensi wisata yang menjanjikan. Mulai dari daerah pegunungan hingga ke daerah pantai semua ada di Indonesia. Banyaknya objek wisata yang belum mendapat perhatian khusus mungkin saja bias menjadi sasaran investasi yang dilakukan kedua negara. Potensi yang sangat banyak itu sangat disayangkan jika dibiarkan dan tidak diperhatikan secara benar.Bukan saja bidang pariwisata Indonesia juga bias menawarkan kerjasama dalam bentuk barang. Banyak sekali hasil alam yang bias diolah yang kemudian dapat di ekspor ke Maroko, apalagi jika Maroko memang membutuhkan barang barang tersebut.Ya mudah mudahan, dengan semakin terjalinnya komunikasi yang baik dan efektif diantara kedua negara dapat meningkatkan kerjasama yang baik pula. Dan hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Baik secara moril maupun materil. Semoga saja dengan perkembangan dan persaingan bisnis yang semakin ketat, kedua negara ini bisan eksis dan mengepakkan sayapnya agar tidak dipandang sebelah mata oleh negara negara maju lainnya.

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN



Di dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi dengan orang yang ada disekitar kita karena kita merupakan makhluk sosial. Dan saat melakukan komunikasi kita membutuhkan orang lain. Komunikasi adalah hal penting yang ada di dunia ini dengan komunikasi kita bisa mengetahui beberapa kejadian yang diceritakan manusia lain kepada kita. Dengan begini komunikasi adalah hal yang sangat penting, sehingga kita juga dalam berkomunikasi memerlukan etika hingga orang lain merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Dalam organisasi atau perusahaan juga membutuhkan komunikasi yang baik antara atasan bawahan antara karyawan dan antara perusahaan dengan masyarakat umum.

Perusahaan adalah suatu unit usaha yang salah satu tujuannya mendapatkan laba. Jika ingin mendapatkan laba pemilik perusahaan harus bekerjasama dengan karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Mereka juga harus menjaga komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karyawan nya juga harus mempunyai pengalaman dan keterampilan yang baik hingga jika pada saat mengeluarkan produksi atau pun rencana itu akan menjadi yang baik, dan mendapatkan produk yang berkualitas.

Dalam perusahaan ada yang dinamakan manajemen. Manajemen merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning ,organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang dibawah ini.

Dari 2 elemen tersebut yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat berkomunikasi dengan karyawan secara tepat. Banyak sekali hal dapat digunakan untuk pendekatan antara manajemen kepada karyawan bisa secara formal maupun informal. 

Hubungan baik antara manajemen dengan karyawan akan berdampak baik pula bagi perusahaan. Ide-ide baru dari karyawan bisa menyelesaikan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan. 

Diantara kedua belah pihak terjadi komunikasi timbal balik. Sehingga diperlukan kerja sama untuk yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik pribadi maupun perusahaan. Dengan begitu dapat dengan mudah mereka dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang diinginkan.    
 PENTING KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 

a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
b. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk  melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas. 
   
Sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka sasaran yang dituju beraneka ragam dengan tujuan utama untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Berdasarkan komunikasi dan jumlah komunikasi, komunikasi dapat digolongkan dalam 3 kategori yaitu :

1. Komunikasi antar pribadi 

Komunikasi ini diterapkan antara individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.

2. Komunikasi kelompok 

Prinsip dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam berkelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.

3. Komunikasi massa 

Komunikasi massa  melalui alat yaitu media massa yang meliputi media cetak dan media elektronik. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi atau perusahaan secara sederhana yaitu komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi atau perusahaan. Meminjam definisi Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang bersifat saling bergabung satu sama lain. Berikut adalah pengertian dan fungsi dari arus komunikasi yaitu :



Komunikasi yang Efektif dalam Organisasi Bisnis



Komunikasi bisnis yang efektif diperlukan oleh semua organisasi bisnis dalam upaya mencapai tujuannya. Organisasi bisnis yang produktif ditunjang oleh penguasaan komunikasi bisnis para anggota organisasinya, baik penguasaan komunikasi verbal (lisan dan tulisan), maupun komunikasi non-verbal. Fakta empiris dalam dunia organisasi menunjukkan bahwa sebagain besar anggota organisasi melakukan pekerjaannya dengan melakukan komunikasi.

Dalam kehidupan organisasi bisnis, keberadaan tim kerja semakin populer. Banyak perusahaan dari berbagai industri menerapkan konsep tim kerja dalam melakukan aktifitasnya. Pemakaian tim kerja diyakini banyak pimpinan perusahaan akan lebih efektif, dibandingkan penyelesaian aktifitas secara individual. Pemakaian tim kerja diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif. Penjumlahan aggota dalam tim akan memungkinkan menghasilkan output yang lebih besar dibandingkan output total yang dikerjakan oleh masing-masing individu. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan itu tidak akan diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif.

Keterampilan melakukan komunikasi yang efektif ini akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting dalam organisasi bisnis.

Dalam menjalankan praktek bisnisnya, individu yang melakukan praktek bisnis tersebut akan berkomunikasi dengan orang lain dan semua pihak yang berkaitan dengan bisnisnya. Komunikasi itu dapat terjadi antara atasan dengan bawahan, komunikasi dengan konsumen, dan komunikasi dengan pihak ketiga (seperti pemasok, distributor, pemerintah, pihak lain). Untuk melakukan praktek bisnis ini, maka para pelaku bisnis harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi agar komunikasi yang efektif dapat terwujud dalam lingkungan organisasi bisnis.
Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Ini merupakan sebuah proses terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

Tanpa komunikasi bisnis yang efektif, seorang wirausaha tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi dasar dari manajemen secara efisien. Komunikasi ini merupakan darah kehidupan dari sebuah organisasi.

Untuk komunikasi yang baik di dalam bisnis, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun secara logis, misalnya ia harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang baik, dan akhir yang efektif. Sebagai surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi harus dimulai dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar menjadi sangat tertarik dan memberikan perhatian kepada pesan tersebut. Isi dari komunikasi harus menyampaikan pesan inti komunikasi. Komunikasi harus berakhir dengan cara sedemikian rupa sehingga pendengar mengetahui apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut dan mereka mendapatkan pemahaman dari pesan yang disampaikan tersebut.
  2. Cara komunikasi yang benar harus digunakan – cara yang memperhitungkan waktu acuan dan kendala-kendala biaya. Pilihan saluran komunikasi yang tepat juga bergantung pada banyaknya formalitas yang diperlukan dan kecepatan umpan balik yang dibutuhkan.
  3. Komunikasi harus jelas dan ringkas. Penggunaan kata-kata yang tidak jelas harus dihindari. Pilihan kata-kata harus sedemikian rupa sehingga dapat mengatasi perbedaan-perbedaan budaya.
  4. Komunikasi bisnis harus mempengaruhi dan persuasif.
  5. Komunikasi harus sopan. Perilaku sopan dan penuh perhatian merupakan inti dari komunikasi bisnis.
  6. Bahasa tubuh yang positif harus digunakan. Sebagai contoh, selama pertemuan dan wawancara, sering mempertahankan kontak mata, memberikan senyuman yang menyenangkan, membuat semuanya merasa senang, dsb.
  7. Umpan balik adalah komponen integral dari komunikasi. Tanpa umpan balik, akan menjadi tidak mungkin untuk mengetahui apakah penerima pesan telah memahami pesan yang disampaikan dalam istilah-istilah yang sama seperti yang dimaksud.
Di samping pokok-pokok dari proses komunikasi ini seseorang juga harus mau mengatasi rintangan-rintangan yang dapat mempengaruhi proses komunikasi.

KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA




PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA


     Komunikasi Antarbudaya [Intercultural Communication] adalah proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya [baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi. Penggolongan kelompok budaya tidak bersifat mutlak; kita boleh memilih satu atau lebih untuk menandai sebuah kelompok yang memiliki budaya yang sama. Misalnya di USA. Orang Amerika berbicara tentang orang-orang asli California, Nebraska, dan New Hampshire sebagai berasal dari budayabudaya regional yang berbeda [West Coast, Midwest, dan New England], Kita boleh menyebut masing-masing sebagai anggota sebuah budaya kota atau budaya desa, atau sebagai anggota budaya Irlandia atau budaya Yahudi. Kita boleh menganggap mereka sebagai anggota-anggota budaya Barat yang lebih luas lagi. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

      Cara anda berpakaian, hubungan anda dengan orangtua dan teman-teman anda, apa yang anda harapkan dari perkawinan dan pekerjaan, makanan yang anda makan, bahasa yang anda gunakan, semuanya itu dipengaruhi oleh budaya anda. Ini tidak berarti bahwa, anda berpikir, percaya, dan bertindak sama persis seperti setiap orang lainnya dalam budaya anda.  Sebuah budaya akan berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu. Namun seperangkat karakteristik dimiliki bersama oleh sebuah kelompok secara keseluruhan dapat dilacak, meskipun telah berubah banyak, dari generasi ke generasi.

Etnosentrisme

      Dalam berkomunikasi, kita cenderung untuk menghakimi nilai, adat istiadat atau aspek-aspek budaya lain menggunakan kelompok kita sendiri dan adat istiadat kita sendiri sebagai standar bagi semua penilaian. Disadari atau tidak, kita sering mengganggap kelompok kita sendiri, negeri kita sendiri, budaya kita sendiri, sebagai yang terbaik, yang paling bermoral, dsb. Etnosentrisme sulit dihilangkan, karena ia bersumber pada psikologi manusia [memperoleh dan memelihara penghargaan diri]. Dan ini merupakan keinginan yang sangat manusiawi dari tiap orang yang berlatar budaya yang berbeda.

    Adanya perbedaan budaya dimasing-masing kelompok, masyarakat dan negara, juga turut mempengaruhi efektifitas komunikasi antarbudaya. Adapun kunci keberhasilan dalam hubungan komunikasi bisnis juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti :
ü    Social values
contohnya orang Amerika dikenal dengan etos kerja keras, sukses dapat diukur dari sisi materi, berorientasi pada tujuan dan efesiensi. Sementara untuk Indonesia dengan tingkat pengangguran usia kerja yang tinggi, menciptakan lapangan pekerjaan jauh lebih penting daripada bekerja secara efisien.
ü     Roles and Status
contohnya, dibanyak negara wanita masih belum [tidak] memainkan peranan yang menonjol dalam bisnis, pemerintahan bahkan dalam praktek kesehariannya masih ada batasan-batasan. Hal ini dikarenakan adanya sistem nilai, kepercayaan, dan pengaruh kuat agama. Konsep status juga berbeda. Seorang eksekutif Amerika menunjukkan tanda-tanda statusnya dengan menunjuk kepada nilai materialistik. Big boss biasanya mempunyai ruang kantor besar, karpet yang bagus, sofa yang mahal, asesori-asesori yang mahal, dll. Mempunyai kantor pribadi lebih terhormat di Amerika, daripada sebuah meja kerja pribadi di ruang terbuka. Ini disebutnya Spatial Arrangements. Dalam budaya lain, dikomunikasikan dalam cara yang berbeda, misalnya seorang eksekutif Perancis akan lebih terhormat apabila duduk di tengah dalam area yang terbuka.
 ü Concept of Time
Perbedaan persepsi terhadap waktu adalah faktor lainnya yang bisa menyebabkan misunderstandings . Para ekekutif Amerika dan Jerman melihat waktu sebagai sesuatu yang harus diencanakan dan dipergunakan secara efisien, berfokus hanya pada tugas pekerjaan tiap periode yang sudah terjadwal. Waktu adalah terbatas, jadi mereka mencoba langsung mendapatkan sesuatu [informasi, pendapat, masukan, pengarahan, dll] secepat mungkin ketika berkomunikasi. Disisi lain, para eksekutif Amerika Latin dan Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel. Karena dalam budaya mereka, membangun sebuah dasar/fondasi hubungan bisnis adalah jauh lebih penting daripada batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
ü Concept of Personal Space
Seperti halnya waktu, ruang/ jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam Budaya Barat dalam berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan bisnis. Jarak ini bagi orang Jerman dan Jepang, adalah dekat namun tidak nyaman . Tetapi bagi orang Arab dan Amerika Latin, jarak ini jauh dan tidak nyaman. Budaya Barat cenderung bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa], ketika seorang Arab bergerak mendekat selama percakapan. Dan orang Arab mungkin bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa] ketika seorang Amerika/ Kanada bersikap mundur agak menjauh selama percakapan.

http://toraja-is-awesome.blogspot.com/2011/11/komunikasi-bisnis-antar-budaya.html




PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA


     Komunikasi Antarbudaya [Intercultural Communication] adalah proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya [baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi. Penggolongan kelompok budaya tidak bersifat mutlak; kita boleh memilih satu atau lebih untuk menandai sebuah kelompok yang memiliki budaya yang sama. Misalnya di USA. Orang Amerika berbicara tentang orang-orang asli California, Nebraska, dan New Hampshire sebagai berasal dari budayabudaya regional yang berbeda [West Coast, Midwest, dan New England], Kita boleh menyebut masing-masing sebagai anggota sebuah budaya kota atau budaya desa, atau sebagai anggota budaya Irlandia atau budaya Yahudi. Kita boleh menganggap mereka sebagai anggota-anggota budaya Barat yang lebih luas lagi. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

      Cara anda berpakaian, hubungan anda dengan orangtua dan teman-teman anda, apa yang anda harapkan dari perkawinan dan pekerjaan, makanan yang anda makan, bahasa yang anda gunakan, semuanya itu dipengaruhi oleh budaya anda. Ini tidak berarti bahwa, anda berpikir, percaya, dan bertindak sama persis seperti setiap orang lainnya dalam budaya anda.  Sebuah budaya akan berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu. Namun seperangkat karakteristik dimiliki bersama oleh sebuah kelompok secara keseluruhan dapat dilacak, meskipun telah berubah banyak, dari generasi ke generasi.

Etnosentrisme

      Dalam berkomunikasi, kita cenderung untuk menghakimi nilai, adat istiadat atau aspek-aspek budaya lain menggunakan kelompok kita sendiri dan adat istiadat kita sendiri sebagai standar bagi semua penilaian. Disadari atau tidak, kita sering mengganggap kelompok kita sendiri, negeri kita sendiri, budaya kita sendiri, sebagai yang terbaik, yang paling bermoral, dsb. Etnosentrisme sulit dihilangkan, karena ia bersumber pada psikologi manusia [memperoleh dan memelihara penghargaan diri]. Dan ini merupakan keinginan yang sangat manusiawi dari tiap orang yang berlatar budaya yang berbeda.

    Adanya perbedaan budaya dimasing-masing kelompok, masyarakat dan negara, juga turut mempengaruhi efektifitas komunikasi antarbudaya. Adapun kunci keberhasilan dalam hubungan komunikasi bisnis juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal seperti :
ü    Social values
contohnya orang Amerika dikenal dengan etos kerja keras, sukses dapat diukur dari sisi materi, berorientasi pada tujuan dan efesiensi. Sementara untuk Indonesia dengan tingkat pengangguran usia kerja yang tinggi, menciptakan lapangan pekerjaan jauh lebih penting daripada bekerja secara efisien.
ü     Roles and Status
contohnya, dibanyak negara wanita masih belum [tidak] memainkan peranan yang menonjol dalam bisnis, pemerintahan bahkan dalam praktek kesehariannya masih ada batasan-batasan. Hal ini dikarenakan adanya sistem nilai, kepercayaan, dan pengaruh kuat agama. Konsep status juga berbeda. Seorang eksekutif Amerika menunjukkan tanda-tanda statusnya dengan menunjuk kepada nilai materialistik. Big boss biasanya mempunyai ruang kantor besar, karpet yang bagus, sofa yang mahal, asesori-asesori yang mahal, dll. Mempunyai kantor pribadi lebih terhormat di Amerika, daripada sebuah meja kerja pribadi di ruang terbuka. Ini disebutnya Spatial Arrangements. Dalam budaya lain, dikomunikasikan dalam cara yang berbeda, misalnya seorang eksekutif Perancis akan lebih terhormat apabila duduk di tengah dalam area yang terbuka.
 ü Concept of Time
Perbedaan persepsi terhadap waktu adalah faktor lainnya yang bisa menyebabkan misunderstandings . Para ekekutif Amerika dan Jerman melihat waktu sebagai sesuatu yang harus diencanakan dan dipergunakan secara efisien, berfokus hanya pada tugas pekerjaan tiap periode yang sudah terjadwal. Waktu adalah terbatas, jadi mereka mencoba langsung mendapatkan sesuatu [informasi, pendapat, masukan, pengarahan, dll] secepat mungkin ketika berkomunikasi. Disisi lain, para eksekutif Amerika Latin dan Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel. Karena dalam budaya mereka, membangun sebuah dasar/fondasi hubungan bisnis adalah jauh lebih penting daripada batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
ü Concept of Personal Space
Seperti halnya waktu, ruang/ jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam Budaya Barat dalam berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan bisnis. Jarak ini bagi orang Jerman dan Jepang, adalah dekat namun tidak nyaman . Tetapi bagi orang Arab dan Amerika Latin, jarak ini jauh dan tidak nyaman. Budaya Barat cenderung bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa], ketika seorang Arab bergerak mendekat selama percakapan. Dan orang Arab mungkin bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa] ketika seorang Amerika/ Kanada bersikap mundur agak menjauh selama percakapan.

http://toraja-is-awesome.blogspot.com/2011/11/komunikasi-bisnis-antar-budaya.html