Jika diklasifikasikan secara kasar, ada 3
golongan manusia dalam memandang manusia
Golongan
pertama, yang berpandangan “Dunia No, Akhirat Yes”. Golongan ini tidak atau
kurang mempedulikan urusan dunia. Sebaliknya mereka hanya menyimpan diri dalam
urusan akhirat semata. Bagi mereka urusan pakaian, tempat tinggal, bahkan
keluarga tidak terlalu penting. Contohnya: dimasa rasulullah saw golongan ini
juga ada, mereka diwakili oleh 3 orang yang datang menghadap beliau,
sebagaimana yang diriwayatkan Annas bin Malik tentang 3 orang yang ingin Uzlah
karena meniru rasulullah saw dalam beribadah. Salah satu di antara mereka
menyatakan keinginannya untuk solat malam sepanjang waktu, yang kedua ingin
berpuasa dahr dan tidak terputus, sementara yang ketiga tidak ingin menikahi
wanita selamanya.
Golongan
kedua, yang berpandangan “Dunia Yes, Akhirat No”. golongan ini berpandagan
bahwa dunia ini seluruhnya adalah materi dan apa yang ada di hadapannya adalah
kehidupan yang sebenarnya. Mereka hanya percaya terhadap apa yang dilihat
dengan kasat mata dan dapat dirasakan oleh indera. Diluar itu mereka tidak
percaya. Mereka tidak percaya alam ghaib, termasuk alam kubur, alam akhirat,
bahkan mereka tidak percaya terhadap ALLAH SWT.
Golongan
ketiga, yang berpandangan “Dunia Yes, Akhirat Yes”. Golongan ini memadang dunia
bagai jembatan yang mengantarkan pada tujuan hidup yang sebenarnya. Dunia bagi
mereka penting, demikian juga akhirat jauh lebih penting, kedua duanya tidak
ada yang di abaikan, karunia hidup didunia dinikmati dan disyukuri, sementara
kehidupan akhirat dikejar dan dicari.
Golongan
ini memandang dunia tidak lebih dari sebuah ladang yang subur untuk bercocok
tanam. Itulah sebabnya mereka tidak pernah berhenti beribadah, mengais rezeki,
bermuamalah, memberi nafkah keluarga dan bermasyarakat guna mencari ridha
illahi yang kelak hasilnya dapat dipanen di akhirat.
Sumber:
majalah hidayatullah edisi 05