Ketika kamu
membaca sebuah artikel J-Rock, pernahkah kamu mengira bahwa mahluk cantik yang
terpampang pada foto artikel tersebut adalah perempuan? Jika kamu berpikiran
maka saya akan member tahu bahwa mereka adalah laki laki. Mereka adalah para
androgyny yang mengadaptasi suatu istilah yang disebut sebagai visual kei.
Sekelumit review ini akan menjadi perkenalaan buat kalian yang ingin tahu apa
itu visual kei, sekaligus meluruskan beberapa kesalahpahaman pengguna istilah
yang terjadi selama ini.
Berbicara dengan mengenai visual
kei, biasanya hal yang sering terlintas dalam pikiran kita adalah J-rock, yap
visual kei memang identik dengan J-rock.. tapi apakah memang demikian?
Kenyataannya Jrock belum tentu visual kei, dan visual kei itu sendiri adalah
suatu fenomena yang mewabah dalam Jrock. Nah biasanya pada umumnya band band j
rock memulai karirnya dari band indie, nah pas masa inilah pada J rockers
mengadaptasi berbagai style dalam visual kei. Semakin ekstrim semakin karakter,
semakin mencerminkan image dari band itu sendiri. Jika kalian flashback ngeliat
X Japan dan Luna Sea pada masa indie mereka, atau melihat soloist J rock
seperti Miyavi, nah kalian bakalan liat sejumlah style yang nggak pernah
terpikirkan oleh kita. Laki laki berdandan cantik, dengan make up berat plus
tatanan rambut serba liar, ditambah dengan gaya berpakaian yang fetish dan
flamboyant. Menyulap mereka dari cowok jepang yang biasa aja menjadi pretty
Japanese boy.
Visual kei merupakan penggabungan
dari kata visual (bahasa inggris) dan kei (bahasa jepang) yang berarti gaya.
Sejarah yang melahirkan itu sendiri sebenarnya bermula ketika jepang mengalami
perubahan besar besaran setelah perang dunia ke II, waktu itu banyak rakyat
jepang (komunitas) yang terbuang, komunitas ini nggak hanya ngomong dengan
mulut tetapi juga lewat penampilan, komunitas ini mayoritas ini adalah laki
laki, mereka tampil dengan berbagai aksesoris dan berdandan ala wanita, bahkan
berperilaku layaknya perempuan. Lewat penampilan yang seperti itu mereka
membicarakan tentang segala hal.
Istilah visual kei baru benar benar
ada ketika X Japan mempopulerkannya secara gila gilaan pada tahun 80an, pada
saat yang sama band asal Barat, Kiss sedang di gandrungi di Jepang. Pada masa
inilah Visual kei kembali namun orientasinya lebih kearah performance di kancah
music cadas. Bahkan terjadi revolusi besar besaran dalam industry music jepang.
Dimana posisi music western pada saat itu tergeser dengan adanya Glam Rock.
Setelah X Japan, kemudian visual kei di wariskan oleh
generasi penerusnya seperti Luna Sea, Dir en Grey, dan Malice Mizer. Band band
tersebut kemudian dikenal sebagai Visual J rock Band. Dari segi musiknya
sendiri mereka berbasis pada aliran Gothic, punk, metal, ballad, electronica,
hingga Rock.
Satu hal yang harus diingat Visual Kei dan J rock adalah
istilah yang dibuat oleh fanbase, bukan musisinya itu sendiri. Beberapa dari
mereka bahkan membantah jika dikategorikan sebagai band visual.
J rock, demikian orang orang mengenalnya, sevara harafiah
berarti band Jepang yang membawakan music Rock. Ketika orang berbicara tentang
J rock maka mayoritas akan berbicara tentang L’Arc ~ en ~ciel, Glay, The
GazettE, Alice Nice, atau sejumlah band lainnya. Semua J rockers yang
mengadopsi V’kei dalam berpakaian mereka disebut dengan visual band. Visual
band lebih memilih karakter ‘dark’ .
Kalo ngomongin style, umumnya vkei memadukan gaya fetish,
gothic, cyber, hingga glam. J rocker biasanya tampil dengan make up serba
pucat, tatanan rambut yang memadukan unsure wild, kolaborasi warna, dan tampil
dengan kostum kostum yang merefleksikan abad ke 17, yang biasa disebut dengan
Gothic Lolita. Walaupun mereka tampak feminism, bias dipastikan 99% dari mereka
adalah pria. Kecuali kana yang memiliki J rocker wanita.
Nampaknya sudah menjadi tradisi secara turun menurun, jika
V’kei yang paling liar dimiliki oleh komunitas band indies, sebagai contohnya
misalnya Luna Sea, L’Arc ~ en ~ciel, dan Glay pada masa indies. Mereka
menunjukan identitas mereka dengan music dan penampilan visual, Luna Sea yang
cenderung Angsty dan Fetish, laruku yang tampil visual dengan ala mediteranian,
hingga Glay yang cenderung nge punk dan futuristic. Tapi setelah mereka berubah
menjadi band Mayor lama lama gaya vkei mereka berkurang (bahkan menghilang).
Mereka tampil dengan dandanan yang tidak
seheboh masa masa indies.
Dulu dandanan mereka mungkin bakalan buat kita merinding atau
kaget setelah tahu gimana penampilan mereka pas masa indies. Sekarang Vkei
bukan lagi di anggap sebagai sekedar style, namun sudah menjadi bagian dari
gaya hidup. Penganut Vkei ini biasanya menggunakan pakaian ini di kehidupan
sehari hari mereka, dan bahkan mereka suka mengadakan gathering di suatu tempat
dan melakukan berbagai aktifitas.
Bertahannya visual kei hingga saat ini tentu tidak terlepas
dari karakter orang jepang yang cuek, tapi ekspresif. Nggak aneh lagi kalo
melihat pria berdandan ala wanita, malah mungkin sebaliknya mereka akan
mengatakan “SUGOI” . di Indonesia sendiri, influence Vkei sudah ada sejak tahun
2000, walau hanya sekedar komunitas namun anggotanya sudah mulai banyak.
Sebagian besar dari mereka adalah penggemar J rock yang sering berkumpul
bersama kalau ada Jfest, atau mengadakan gathering khusus di tempat tempat
umum. Ada pula yang membuat band ber style Jrock dan mengadaptasi Vkei dari
band band favorit nya.
Sumber :
majalah ANIMONSTER
No comments:
Post a Comment