Friday, May 24, 2013

A prelude to visual kei



Ketika kamu membaca sebuah artikel J-Rock, pernahkah kamu mengira bahwa mahluk cantik yang terpampang pada foto artikel tersebut adalah perempuan? Jika kamu berpikiran maka saya akan member tahu bahwa mereka adalah laki laki. Mereka adalah para androgyny yang mengadaptasi suatu istilah yang disebut sebagai visual kei. Sekelumit review ini akan menjadi perkenalaan buat kalian yang ingin tahu apa itu visual kei, sekaligus meluruskan beberapa kesalahpahaman pengguna istilah yang terjadi selama ini.
            Berbicara dengan mengenai visual kei, biasanya hal yang sering terlintas dalam pikiran kita adalah J-rock, yap visual kei memang identik dengan J-rock.. tapi apakah memang demikian? Kenyataannya Jrock belum tentu visual kei, dan visual kei itu sendiri adalah suatu fenomena yang mewabah dalam Jrock. Nah biasanya pada umumnya band band j rock memulai karirnya dari band indie, nah pas masa inilah pada J rockers mengadaptasi berbagai style dalam visual kei. Semakin ekstrim semakin karakter, semakin mencerminkan image dari band itu sendiri. Jika kalian flashback ngeliat X Japan dan Luna Sea pada masa indie mereka, atau melihat soloist J rock seperti Miyavi, nah kalian bakalan liat sejumlah style yang nggak pernah terpikirkan oleh kita. Laki laki berdandan cantik, dengan make up berat plus tatanan rambut serba liar, ditambah dengan gaya berpakaian yang fetish dan flamboyant. Menyulap mereka dari cowok jepang yang biasa aja menjadi pretty Japanese boy.
            Visual kei merupakan penggabungan dari kata visual (bahasa inggris) dan kei (bahasa jepang) yang berarti gaya. Sejarah yang melahirkan itu sendiri sebenarnya bermula ketika jepang mengalami perubahan besar besaran setelah perang dunia ke II, waktu itu banyak rakyat jepang (komunitas) yang terbuang, komunitas ini nggak hanya ngomong dengan mulut tetapi juga lewat penampilan, komunitas ini mayoritas ini adalah laki laki, mereka tampil dengan berbagai aksesoris dan berdandan ala wanita, bahkan berperilaku layaknya perempuan. Lewat penampilan yang seperti itu mereka membicarakan tentang segala hal.
            Istilah visual kei baru benar benar ada ketika X Japan mempopulerkannya secara gila gilaan pada tahun 80an, pada saat yang sama band asal Barat, Kiss sedang di gandrungi di Jepang. Pada masa inilah Visual kei kembali namun orientasinya lebih kearah performance di kancah music cadas. Bahkan terjadi revolusi besar besaran dalam industry music jepang. Dimana posisi music western pada saat itu tergeser dengan adanya Glam Rock.
Setelah X Japan, kemudian visual kei di wariskan oleh generasi penerusnya seperti Luna Sea, Dir en Grey, dan Malice Mizer. Band band tersebut kemudian dikenal sebagai Visual J rock Band. Dari segi musiknya sendiri mereka berbasis pada aliran Gothic, punk, metal, ballad, electronica, hingga Rock.
Satu hal yang harus diingat Visual Kei dan J rock adalah istilah yang dibuat oleh fanbase, bukan musisinya itu sendiri. Beberapa dari mereka bahkan membantah jika dikategorikan sebagai  band visual.
J rock, demikian orang orang mengenalnya, sevara harafiah berarti band Jepang yang membawakan music Rock. Ketika orang berbicara tentang J rock maka mayoritas akan berbicara tentang L’Arc ~ en ~ciel, Glay, The GazettE, Alice Nice, atau sejumlah band lainnya. Semua J rockers yang mengadopsi V’kei dalam berpakaian mereka disebut dengan visual band. Visual band lebih memilih karakter ‘dark’ .
Kalo ngomongin style, umumnya vkei memadukan gaya fetish, gothic, cyber, hingga glam. J rocker biasanya tampil dengan make up serba pucat, tatanan rambut yang memadukan unsure wild, kolaborasi warna, dan tampil dengan kostum kostum yang merefleksikan abad ke 17, yang biasa disebut dengan Gothic Lolita. Walaupun mereka tampak feminism, bias dipastikan 99% dari mereka adalah pria. Kecuali kana yang memiliki J rocker wanita.
Nampaknya sudah menjadi tradisi secara turun menurun, jika V’kei yang paling liar dimiliki oleh komunitas band indies, sebagai contohnya misalnya Luna Sea, L’Arc ~ en ~ciel, dan Glay pada masa indies. Mereka menunjukan identitas mereka dengan music dan penampilan visual, Luna Sea yang cenderung Angsty dan Fetish, laruku yang tampil visual dengan ala mediteranian, hingga Glay yang cenderung nge punk dan futuristic. Tapi setelah mereka berubah menjadi band Mayor lama lama gaya vkei mereka berkurang (bahkan menghilang). Mereka  tampil dengan dandanan yang tidak seheboh masa masa indies.
Dulu dandanan mereka mungkin bakalan buat kita merinding atau kaget setelah tahu gimana penampilan mereka pas masa indies. Sekarang Vkei bukan lagi di anggap sebagai sekedar style, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Penganut Vkei ini biasanya menggunakan pakaian ini di kehidupan sehari hari mereka, dan bahkan mereka suka mengadakan gathering di suatu tempat dan melakukan berbagai aktifitas.
Bertahannya visual kei hingga saat ini tentu tidak terlepas dari karakter orang jepang yang cuek, tapi ekspresif. Nggak aneh lagi kalo melihat pria berdandan ala wanita, malah mungkin sebaliknya mereka akan mengatakan “SUGOI” . di Indonesia sendiri, influence Vkei sudah ada sejak tahun 2000, walau hanya sekedar komunitas namun anggotanya sudah mulai banyak. Sebagian besar dari mereka adalah penggemar J rock yang sering berkumpul bersama kalau ada Jfest, atau mengadakan gathering khusus di tempat tempat umum. Ada pula yang membuat band ber style Jrock dan mengadaptasi Vkei dari band band favorit nya.
  
             Sumber : majalah ANIMONSTER

No comments:

Post a Comment